Zainal Abidin Apresiasi Polisi Tangkap Preman Berkedok Wartawan dan LSM

BloraAktual, Blora Jateng - Zainal Abidin Petir, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, memberikan apresiasi kepada Kapolres Blora dan Kapolres Grobogan atas keberhasilan mereka dalam menangkap sejumlah oknum yang mengaku sebagai wartawan namun justru melakukan tindakan intimidasi dan pemerasan di sejumlah desa.

“Wartawan sejati tidak mungkin melakukan pemerasan. Wong minta uang saja tidak boleh saat menjalankan tugas jurnalistik. Ada aturan ketat berupa Kode Etik Jurnalistik. Kalau anggota PWI melanggar, langsung dipecat,” tegas Zainal Petir, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum Komunikasi Komite Madrasah Aliyah Negeri (MAN) serta Ketua Forum Komunikasi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) se-Jawa Tengah. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat acara Pembinaan dan Pembentukan Forum Komite MAN dan MTsN se-Jateng yang di gelar selama 2 hari di Hotel Grasia, Semarang, pada 2–3 Juni 2025.

Zainal Petir mengecam keras dengan tindakan para oknum yang mencatut profesi wartawan dan LSM untuk melakukan pemerasan. Ia menyebut mereka sebagai “preman berbaju wartawan” yang kerap membuat resah masyarakat.

“Polisi jangan ragu melakukan operasi terhadap para preman yang berkedok wartawan atau LSM. Banyak dari mereka datang ke sekolah, terutama MAN dan MTs, lalu mengancam akan memberitakan atau memviralkan jika tidak diberi uang,” tuturnya.

Zainal juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat, khususnya kepala sekolah, kepala madrasah, kepala desa, dan perangkat desa untuk tidak takut melawan oknum-oknum tersebut.

“Jika ada yang melakukan pemerasan, tangkap langsung dan serahkan ke polisi. Jangan beri ruang bagi mereka yang telah membuat keresahan di sekolah, madrasah, maupun desa-desa,” tegasnya.

Zainal menegaskan bahwa PWI tidak akan mentolerir anggota yang menyalahgunakan profesi. “Jurnalisme adalah profesi mulia. Jangan dikotori oleh oknum-oknum yang hanya mencari keuntungan pribadi semata. Kita harus bersihkan dunia jurnalistik dari praktik-praktik kotor,” pungkasnya.*

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.